Profil Desa Krasak
Ketahui informasi secara rinci Desa Krasak mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Krasak, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Mengupas peran vital Pasar Krasak sebagai pusat ekonomi, potensi wisata alam dan religi Gunung Gono, serta data demografi dan sosial masyarakat agraris yang dinamis.
-
Pusat Ekonomi Regional
Desa Krasak merupakan rumah bagi Pasar Krasak, sebuah pasar tradisional besar yang berfungsi sebagai jantung perekonomian dan titik temu sosial bagi masyarakat Kecamatan Salaman dan sekitarnya.
-
Destinasi Wisata Alam dan Religi
Desa ini aktif mengembangkan Gunung Gono sebagai ikon wisata yang memadukan keindahan alam untuk berkemah dan rekreasi dengan nilai sejarah serta spiritual dari Petilasan Syekh Bela Belu.
-
Komunitas Agraris-Perdagangan yang Terintegrasi
Perekonomian desa ditopang oleh fondasi pertanian yang kuat, khususnya komoditas buah-buahan dan cengkih, yang terhubung langsung dengan denyut nadi aktivitas perdagangan di pasarnya.
Desa Krasak, yang berlokasi strategis di Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, memancarkan citra sebagai sebuah pusat kehidupan yang dinamis, di mana roda ekonomi dan pengembangan potensi alam berputar secara seimbang. Identitas desa ini ditopang oleh dua pilar utama: Pasar Krasak yang legendaris sebagai jantung perdagangan lokal dan Gunung Gono yang menjulang sebagai ikon wisata alam dan spiritualitas yang sedang berkembang. Kombinasi unik antara denyut komersial yang ramai dan ketenangan alam perbukitan menjadikan Krasak sebagai contoh nyata desa yang mampu mengoptimalkan setiap asetnya untuk kesejahteraan masyarakat dan kemajuan wilayah.
Letak Geografis dan Struktur Wilayah
Secara geografis, Desa Krasak menempati area seluas 3,36 kilometer persegi di dalam lanskap perbukitan Kecamatan Salaman. Topografinya yang bervariasi dari dataran yang lebih rendah hingga lereng perbukitan yang subur memberikan keuntungan bagi sektor pertanian. Lokasinya yang mudah diakses dari berbagai desa di sekitarnya turut memperkuat posisinya sebagai titik temu dan pusat aktivitas ekonomi di kawasan tersebut.Secara administratif, wilayah Desa Krasak terbagi menjadi delapan dusun yang masing-masing memiliki karakteristiknya sendiri. Kedelapan dusun tersebut yaitu Dusun Krasak, Jurusawah, Selo, Ganjuran, Karanganyar, Klegen, Gorangan, dan Kradenan. Struktur kewilayahan ini menjadi dasar bagi pemerintah desa untuk menyelenggarakan pelayanan publik, mendistribusikan program pembangunan, serta menjaga kohesi sosial antar warga. Tata kelola yang terorganisir memastikan bahwa setiap bagian dari desa, mulai dari pusat keramaian di sekitar pasar hingga ke pemukiman di lereng perbukitan, mendapatkan perhatian yang proporsional dalam agenda pembangunan desa.
Demografi dan Dinamika Sosial
Berdasarkan data kependudukan terkini, Desa Krasak dihuni oleh 4.570 jiwa. Dengan luas wilayah 3,36 km², desa ini memiliki tingkat kepadatan penduduk sekitar 1.360 jiwa per kilometer persegi. Angka tersebut menandakan sebuah komunitas yang relatif padat dan aktif. Profil demografis ini mencerminkan karakter desa yang hidup, di mana aktivitas warganya tidak hanya terpusat pada sektor pertanian, tetapi juga sangat kental dengan budaya perdagangan dan jasa.Dinamika sosial di Desa Krasak sangat dipengaruhi oleh keberadaan Pasar Krasak. Pasar ini bukan hanya sekadar lokasi transaksi jual beli, melainkan sebuah ruang sosial tempat warga dari berbagai latar belakang bertemu, berinteraksi, dan bertukar informasi. Hal ini membentuk karakter masyarakat yang terbuka, dinamis, dan memiliki etos kerja yang kuat. Kehidupan sehari-hari masyarakat merupakan perpaduan antara ritme agraris—merawat kebun di pagi hari—dan ritme komersial, di mana sebagian warga berprofesi sebagai pedagang yang menggantungkan hidupnya pada keramaian pasar. Pola hidup ganda ini menciptakan sebuah komunitas yang tangguh dan adaptif terhadap perkembangan ekonomi.
Pasar Krasak sebagai Jantung Perekonomian Lokal
Eksistensi Pasar Krasak merupakan elemen paling vital yang mendefinisikan Desa Krasak. Pasar tradisional ini telah berfungsi selama puluhan tahun sebagai pusat atau hub ekonomi tidak hanya bagi warga Krasak, tetapi juga bagi ribuan orang dari desa-desa lain di Kecamatan Salaman, bahkan dari kecamatan tetangga. Keramaian pasar mencapai puncaknya pada hari-hari pasaran tertentu dalam kalender Jawa, seperti hari pasaran Legi, di mana pedagang dan pembeli dari berbagai penjuru datang untuk melakukan transaksi.Pasar ini menjadi etalase utama bagi hasil bumi lokal. Berbagai jenis buah-buahan seperti durian dan manggis, sayur-mayur, serta komoditas perkebunan seperti cengkih dan kopi yang dihasilkan oleh petani setempat dijual langsung di sini. Selain hasil pertanian, pasar ini juga menyediakan berbagai kebutuhan lainnya, mulai dari sandang, peralatan rumah tangga, hingga pakan ternak. Keberadaan Pasar Krasak menciptakan efek domino ekonomi yang luas, memberikan lapangan pekerjaan bagi ratusan pedagang, kuli angkut, penyedia jasa transportasi, dan pemilik warung makan di sekitarnya. Perannya sebagai jantung perekonomian menjadikan pasar ini sebagai aset sosial dan ekonomi yang tak ternilai bagi kemandirian Desa Krasak.
Gunung Gono: Ikon Wisata Alam dan Spiritualitas
Di sisi lain dari hiruk pikuk pasar, Desa Krasak memiliki aset alam yang menawarkan ketenangan dan keindahan, yaitu Gunung Gono. Bukit yang menjulang di salah satu sudut desa ini tengah dikembangkan secara serius oleh pemerintah desa dan kelompok masyarakat sadar wisata (Pokdarwis) sebagai destinasi unggulan. Potensi utamanya ialah wisata alam yang menawarkan pemandangan dari ketinggian, udara sejuk, dan area yang ideal untuk kegiatan luar ruangan seperti berkemah (camping) dan lintas alam (trekking).Keistimewaan Gunung Gono tidak hanya terletak pada keindahan fisiknya, tetapi juga pada nilai sejarah dan spiritual yang menyelimutinya. Di puncak bukit ini terdapat sebuah petilasan yang diyakini sebagai jejak peninggalan Syekh Bela Belu, seorang tokoh yang dihormati dalam sejarah penyebaran Islam di wilayah tersebut. Keberadaan petilasan ini menjadikan Gunung Gono sebagai destinasi wisata religi yang menarik para peziarah dan pencari ketenangan spiritual. Perpaduan antara wisata alam dan wisata religi ini menjadi daya tarik unik yang membedakan Gunung Gono dari destinasi wisata perbukitan lainnya di Magelang.
Pertanian sebagai Penopang Utama dan Potensi UMKM
Di balik dinamika perdagangan dan pariwisata, fondasi ekonomi Desa Krasak tetap tertanam kuat di tanah pertaniannya yang subur. Lahan-lahan di desa ini, terutama yang berada di lereng, merupakan penghasil utama komoditas perkebunan bernilai tinggi. Cengkih merupakan salah satu produk andalan yang menjadi sumber pendapatan musiman yang signifikan bagi banyak keluarga petani. Selain itu, Krasak juga dikenal sebagai salah satu sentra penghasil buah-buahan berkualitas, terutama durian dan manggis, yang hasilnya melimpah saat musim panen tiba.Hasil pertanian ini menjadi bahan baku utama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang mulai berkembang di desa. Meskipun sebagian besar hasil panen dijual dalam bentuk segar di Pasar Krasak, potensi untuk pengembangan produk olahan masih sangat terbuka lebar. Inisiatif untuk mengolah buah-buahan menjadi produk seperti dodol, keripik, atau sirup dapat memberikan nilai tambah yang signifikan. Sinergi antara sektor pertanian yang produktif dan Pasar Krasak sebagai jalur distribusi utama merupakan modal yang sangat kuat untuk mendorong pertumbuhan UMKM di masa depan, menciptakan diversifikasi ekonomi yang lebih kokoh bagi masyarakat Desa Krasak.
